Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 06:35:57【Tempat Makan】494 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(927)
Sebelumnya: Rekomendasi pola makan untuk jaga daya tahan hadapi cuaca ekstrem
Selanjutnya: Ini kronologi lengkap temuan
Artikel Terkait
- Kemendes: Kebutuhan Makan Bergizi Gratis diharapkan disuplai dari desa
- Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan
- Dinkes Jabar sebut korban keracunan MBG di KBB sudah tertangani
- New York Umumkan Keadaan Darurat Jelang Penangguhan Bantuan Pangan
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Harga emas UBS
- Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri
- Baznas RI terjunkan tim bantu warga terdampak banjir Cisolok Sukabumi
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Rendang, alasan HYDE balik lagi untuk konser di Jakarta!
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar

Lewandowski dan Olmo bisa kembali perkuat Barcelona saat hadapi Elche

Kolaborasi kuliner Indonesia

Wakil Ketua DPRD Bogor salurkan bantuan untuk korban longsor Bondongan

Mewujudkan ekonomi berkeadilan tanpa tambang

Bakery ASEAN Talk 2025 Jakarta Ditutup dengan Sukses pada 28 Oktober

Seluruh siswa Saptosari DIY sehat kembali usai keluhan hidangan MBG

Ratusan siswa SMK Kandeman Batang keracunan makan program MBG